Selasa, 12 Juni 2012

Masalah Pendidikan

Masalah Pendidikan



Masalah pendidikan di Indonesia masih layak untuk dibicarakan. Sebenarnya, sistem pendidikan yang sering bergonta-ganti bukan masalah utama dalam pendidikan, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan yang kurang optimal. Hal ini dibuktikan dengan terbatasnya pendukung dan fasilitas untuk proses belajr-mengajar serta mahalnya biaya pendidikan saat ini.
Masalah pendidikan yang sering dibicarkan di lingkungan sekitar salah satunya adalah masalah biaya pendidikan. Penulis melihat bahwa sepanjang tahun kesan kuat pendidikan yang berkualitas harus bermodal besar. Hal itu tampak pada saat penulis mengalami pergantian tahun, biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan. Sebenarnya, hal tersebut tidak terlalu menjadi persoalan yang besar, asalkan fasilitas untuk proses belajar-mengajar tidak terbatas. Kenyataannya, masih ada sekolah yang tidak mempunyai sarana yang lengkap. Contohnya, mulai dari buku pinjaman, media, bahkan tempat proses belajar-mengajar yang kurang kondusif. Sejauh ini, penulis melihat di salah satu SMA di kota Palembang, fasilitas buku yang tersedia di perpustakaan kurang menjanjikan. Buku di dalam perpustakaan tersebut tidak mengikuti perkembangan (buku lama). Perpustakaannya pun terletak di belakang sekolah, padahal yang baik perpustakaan terletak di pusat sekolah sehingga siswa mudah mengunjunginya. Lain halnya dengan media, media atau alat pendukung proses belajar-mengajar yang terkandang tidak lengkap, seperti spidol habis, bahkan tidak adanya media yang dapat merangsang daya pikir siswa. Hal yang seperti ini, dapat menyebabkan siswa kehilangan kemampuan bernalar yang cepat dan optimal. Selain itu, dapat mengahmabat daya kreatifitas siswa Indonesia.
Masalah pendidikan tidak hanya dapat dilihat dari luar, tetapi dapat juga dilihat dari keadaan anak didik. Diantaranya, anggapan anak didik bahwa sekolah adalah tempat yang menakutkan. Hal ini terbentuk karena hubungan anak didik dan guru seperti atasan dan bawahan, bukan sebagai teman untuk saling berbagi dan memperkaya satu sama lain. Guru yang biasanya memerintahkan anak didik untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Contohnya, pada saat jam belajar, masih saja ada guru memerintahkan anak didiknya untuk membelikan sesuatu. Selanjutnya, guru yang terkenal killer biasanya tidak segan menghukum anak didik apabila melakukan kesalahan. Hukuman yang diberikan berupa cacian, bahkan sampai pemukulan, sama halnya jika atasan sedang memarahi bawahan. Terkadang hal seperti itu dilakukan di depan anak didik yang lain, sehingga dapat membuat malu anak didik. Suasana yang seperti ini dapat membuat sekolah menjadi tempat yang menakutkan dan tidak menyenangkan bagi siswa. Hal ini juga dapat mengakibatkan siswa malas untuk sekolah serta dapat berdampak buruk pada pengembangan daya kreatifitas anak didik.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa di Indonesia masih ada masalah pendidikan yang harus diatasi. Masalah pendidikan tersebut anatara lain masalah biaya, masalah terbatasnya fasilitas dan keadaan anak didik itu sendiri. Masalah pendidikan ini bisa perlahan-lahan diatasi, sehingga pendidikan di Indonesia akan berjalan dengan baik. Jadi, pendidikan yang ada saat ini bisa menjadi kekuatan pembentuk masa depan karena pendidikan merupakan instrument yang mampu mengubah sejarah gelap menjadi terang atau sebaliknya.
PENULIS:
Tulisan dengan topik masalah pendidikan ini adalah berbentuk argumentasi penulis, yang diikuti dengan berbagai sumber, seperti referensi dari internet, buku, dan hasil pengamatan serta observasi. Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah menulis 3 yang bertema karangan argumentasi. Saat membuat tulisan ini, saya tidak terlalu mengalami kesulitan karena topik masalah pendidikan ini sudah pernah saya bahas sebelumnya dengan isi yang tidak begitu sama…
Lebih detailnya, tulisan ini saya buat pada 2009, sempat di postingkan di blog sebelumnya :)
SEMOGA BERMANFAAT

0 komentar:

 

Twitter Update